CARA MENGATASI TEKANAN PERTANYAAN "KAPAN MENIKAH?"

Pertama tama tulisan ini aku tulis berdasarkan pengalaman pribadiku. dan bagaimana caraku mengatasinya SAMPAI DETIK INI.


Saat ini, aku berada pada usia yang bisa terbilang "matang" bagi perempuan untuk menikah, yakni 25 tahun. Bagiku, dulu perintah menikah hanya sekedar perintah. Perintah yang sebisa mungkin dilaksanakan meski tidak tahu kapan waktunya datang, sambil sesekali meminta doa doa kepada mereka yang menanyakan hal ini padaku agar segera didatangkan jodohnya. Dulu juga, pertanyaan "kapan menikah?" bukan menjadi momok yang menakutkan bagiku, bahkan aku terbilang enjoy dalam menghadapi pertanyaan orang orang. Karna aku tahu, jodoh, rezeki, dan maut sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa. Namun kembali lagi. Jiwa kita sebagai manusia memiliki kapasitas dalam mengendalikan emosi dan perasaan. Hingga akhirnya pada titik tertentu dan waktu tertentu, pertanyaan tersebut mampu membuatku merasa sendiri. Mampu membuatku takut bertemu dengan orang lain bahkan ketika bergerumbul atau bertemu dengan orang orang di lingkungan sekitar. Bahkanpun, mampu membuatku meratapi nasibku sendiri! Ya, aku sedang dalam posisi itu saat ini kawan. Pertanyaan yang sama yang bertubi tubi terus dilontarkan dilontarkan dan dilontarkan, seperti rasanya diriku tidak memiliki ruang untuk kehidupanku sendiri. Aku tercekik dengan pertanyaan KAPAN MENIKAH?. 


Kapan? Kapan menikah? Ayo segera menikah! Menunggu apalagi? Menjadi seorang perempuan jangan banyak memilih pasangan, tidak baik! Jangan banyak menentukan kriteria bla bla bla bla dan masih banyak lagi. kurang lebih seperti inikan yang mereka tanyakan kepadamu? Bagaimana aku tahu? karena akupun juga mengunyah pertanyaan ini dalam hatiku pahit pahit.๐Ÿ˜‚
pertanyaan yang bahkan juga kalian tanyakan pada takdir kalian sendiri. begitupun aku...
seringkali merenung dikamar, seringkali juga menitikkan air mata. Kadangkala seperti gemericik air kran, kadang kala juga sederas jatuhnya air hujan. Menanyakan jawaban dari pertanyaan itu kepada sang pemilik hidupku, kepada Tuhanku, Allah SWT.


Lalu bagaimana caraku mengatasi semua tekanan yang berasal dari pertanyaan KAPAN MENIKAH ini? jawabannya sederhana. KUAT! KUAT KUAT!
kuat seperti popeye? kuat seperti batman? spiderman? jawabannya tentu tidak. Kuatnya mereka menjadi harapan banyak orang. tetapi kuatku, menjadi harapan untuk diriku sendiri dalam menjalani kehidupanku sendiri. kuat!

Yang pertama yang aku lakukan,
1. Selalu memberi semangat pada diriku sendiri untuk kuat dan bertahan. Untuk memberi tahu bahwa aku hebat bisa bertahan sejauh ini.

2. Memupuk kekuatan jiwa dan hatiku dengan mengatakan "ini masih sebagian dari cobaan cobaan yang diberikan dalam kehidupanku. Kamu akan menjadi orang hebat sherly (namaku sherly ya kawan๐Ÿ˜Š jadi mention namamu sendiri sebagai penambah kekuatan untukmu). Lakukan ini terus menerus, maka ia akan menjadi energi dalam dirimu untuk tetap waras dan kuat.

3. Baca do'a do'a kekuatan yang kamu tahu dalam agamamu. Aku Islam. Jadi selalu kusematkan kalimat istighfar saat berkegiatan. Selalu, selalu dan selalu. Kalimat istighfar benar benar ampuh menjadikanku kuat dan lebih bisa mengendalikan suasana juga emosi dan perasaanku sendiri dalam mengadapi berbagai banyak hal. mungkin jika dalam agama kalian ada bacaan lain sebagai penenang hati, silahkan dilantunkan selalu.

4. Mencari waktu waktu tertentu untuk merayu Sang Pencipta dalam do'amu. Selain meminta untuk dipertemukan dengan jodoh, juga mintalah agar diberi kekuatan dan kesabaran selalu dalam menghadapi tekanan tekanan yang sedang dihadapi. Menangislah jika ingin menangis. Mengadulah jika ingin mengadu. Allah sebaik baik pendengar. Allah begitu suka dengan hambaNYA yang sering mengadu banyak hal kepadaNYA. 

5. Terakhir, semakin hari semakin berusaha memperbaik diri sendiri, memperbaiki dalam banyak hal. Dalam waktu juga dalam sikap. berusaha menghargai setiap hal yang terjadi sebagai pelajaran. semakin baik semakin baik semakin baik. 

InsyaAllah aku kuat! aku bisa! kita kuat! kita bisa!
Tetap semangat teman teman yang sedang menghadapi fase fase ini. Saling mendoakan semoga kita selalu sabar, sehat, tabah dan kuat. Pasti ada hikmah dalam setiap cobaa yang diberikan. Semoga kita segera dipertemukan dengan seorang laki laki yang baik. Taat kepada Allah dan orang tua. Juga semoga mencintai kita karena Allah dengan setulus hati. 


Alhamdulillah di sela sela mengerjakan tugas, akhirnya selesai juga tulisan sedikit ini. Semoga bisa sama sama saling menguatkan. Aku cinta kalian. Semangat kawan!
Jika ingin share pengalaman kalian, dengan senang hati aku akan membacanya.
salam sayang
SHEYNA :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TANPA ARAH