Postingan

Menampilkan postingan dari 2022

TANPA ARAH

Jadi bagaimana? bagaimana semua hal tampak begitu sulit tergapai? aku benar benar dalam fase tak tentu arah. jadi? aku butuh siapa? aku butuh apa? Segalanya... Masih tetap! tetap belum terjawab. -------------------------------------------------- Saat ini,  Aku... benar benar dalam kebingungan Ya Allah, benar benar kosong. segala hal kuupayakan. aku berusaha selalu ingat, agar hatiku tidak penat. selalu berusaha menyempatkan ingat, kepada sang pemilik jagat. berusaha sekuat tenaga menyeret asaku yang bahkan tidak tahu masih berapa yang tersisa. membayangkan, begitu sedang terseok seoknya diriku. aku benar benar kehilangan... kehilangan aku kehilangan diriku. ------------------------------------------ tidak tahu, sampai kapan akan tercebur dalam masa seperti ini. meski aku yakin setelah badai ada pelangi, meski aku yakin setelah gelap ada terang meski aku yakin setelah hitam ada putih nyatanya,.. melewatinya tidak semudah dalam kira. mengira tidak akan sulit, nyatanya hingga terseok seok

BERDAMAI MEMELUK LUKA

Bukan sebuah sajak karangan, Melainkan sebuah sajak buatan, dari sebuah kenyataan. _________________ kita semua tahu, Tuhan tidak menciptakan manusia sama. Setiap dari mereka, memiliki kisah yang berbeda memiliki perjalanan yang berbeda memiliki pemberhentian yang berbeda juga,,, Ratap yang berbeda Luka yang berbeda. dan Sakit yang berbeda.  ah akupun jadi teringat. Aku, begitupun aku... luka yang kurasakan, mungkin sebagian orang juga pernah merasakannya. Beruntunglah kalian yang akhirnya menemukan kunci sebagai obat, sebagai peredam juga sebagai penenang atas kesakitan kalian. pasti tidak mudah menjadi seseorang yang akhirnya bisa berdamai atas setiap luka, tapi..... aku ingin memulai, memperbaiki segala hal yang sudah tersia siakan. aku ingin memulai membuka lembaran baru dengan berdamai atas segala luka masa lalu. aku ingin berdamai dengan memeluk luka yang menghantui masa depanku.  aku ingin berdamai aku ingin berdamai aku ingin berdamai memeluk lukaku sepertinya lebih baik, darip

CARA MENGATASI TEKANAN PERTANYAAN "KAPAN MENIKAH?"

Pertama tama tulisan ini aku tulis berdasarkan pengalaman pribadiku. dan bagaimana caraku mengatasinya SAMPAI DETIK INI. Saat ini, aku berada pada usia yang bisa terbilang "matang" bagi perempuan untuk menikah, yakni 25 tahun. Bagiku, dulu perintah menikah hanya sekedar perintah. Perintah yang sebisa mungkin dilaksanakan meski tidak tahu kapan waktunya datang, sambil sesekali meminta doa doa kepada mereka yang menanyakan hal ini padaku agar segera didatangkan jodohnya. Dulu juga, pertanyaan "kapan menikah?" bukan menjadi momok yang menakutkan bagiku, bahkan aku terbilang enjoy dalam menghadapi pertanyaan orang orang. Karna aku tahu, jodoh, rezeki, dan maut sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa. Namun kembali lagi. Jiwa kita sebagai manusia memiliki kapasitas dalam mengendalikan emosi dan perasaan. Hingga akhirnya pada titik tertentu dan waktu tertentu, pertanyaan tersebut mampu membuatku merasa sendiri. Mampu membuatku takut bertemu dengan orang lain bahkan ketika berge